Inspiring Indonesia’s businesses with the latest trends and insights

Chris Lie, Founder of Caravan Studio


Chris Lie


Seniman, ilustrator, komikus, dan konsep desainer – itulah julukan-julukan yang biasa dikenal di balik nama seorang Chris Lie. Chris juga dikenal sebagai pendiri Caravan Studio (sebuah studio concept art di Jakarta) dan re:ON Comics (sebuah perusahaan penerbit komik). Karyanya juga pernah ada di film Gundala, Wiro Sableng, Buffalo Boys, serial HBO Halfworlds, dan serial Netflix. Selain itu, Chris juga pernah pengarah desain konsep untuk G.I. Joe, Transformers dan karakter game Marvel sejak tahun 2005.

Sebuah Perjalanan Terjal


Di balik kesuksesannya, Chris melewati banyak tantangan di karirnya. Walaupun Chris selalu percaya kepada kemampuan dan antusiasnya di bidang kreatif, kedua orang tuanya kurang setuju dengan jalan karir pilihan Chris dan memaksanya untuk mengambil jurusan teknik elektro. Permintaan orang tuanya sangat membebani dan membuat Chris frustasi, karena keinginanya untuk berkarir sebagai seniman. Meskipun tidak disetujui orang tuanya, Chris tetap mengejar mimpinya. Dia mulai dengan mendirikan Studio Bajing Loncat – perusahaan penerbit komik yang berhasil menerbitkan 16 buah komik. Langkah pertamanya masuk ke industri perkomikan ini tidak berjalan baik, sehingga membuat pandangan negatif yang lebih tajam dari orang tuanya.

Chris Lie

Berkarya atau Mati


Ketekunannya dalam menjalani passionnya tidak berhenti begitu saja. Chris ingin membuat suatu perubahan di Indonesia dengan memberi kesempatan bagi para ilustrator dan seniman muda Indonesia untuk mengejar mimpi mereka, memiliki karir yang jelas dan mendapatkan penghasilan dari karya seni yang mereka buat. Chris melihat bahwa kebanyakan ilustrator dan komikus kurang bisa sukses apabila mereka tidak bisa mengikuti ritme dan kebutuhan industri hiburan. Dengan ini, Chris bertekad untuk memajukan industri kreatif di Indonesia. Tekad inilah yang melahirkan Caravan Studio.

Mendesain untuk Masa Depan


Kedua perusahaannya berkembang lebih besar setiap tahun dan ini semakin menguatkan tekad Chris untuk membangun industri kreatif di Indonesia. Komik dan film akan tetap membutuhkan pegiat-pegiat seni seperti dirinya, dari strategi mengumpulkan talenta pegiat seni yang muda dan kreatif dari kalangan biasa merupakan cara dia untuk mempercepat misinya terwujud.


Sambil mengambil lebih banyak project baik skala nasional maupun global, Chris tetap berkomitmen untuk mendesain masa depan dunia perfilman dan perkomikan: setiap sketsa, desain, anggota tim yang baru, atau pekerjaan yang baru menandai kontribusi Chris dan timnya dalam industri kreatif Indonesia.

Kutipan



“Meninggalkan jejak dalam sebuah industri yang terus berkembang sangat amat tidak mudah. HP telah membantu untuk mengembangkan talenta dan desain kreatif kami, tidak hanya di Indonesia, tapi juga untuk film-film yang paling dicintai secara global – kami menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.”

- Chris Lie


Recent Content
Alamanda Shantika
Alamanda Shantika menemukan kecintaannya pada teknologi coding dan programming pada usia muda. Di usia 4 tahun ia sadar akan kemampuannya dalam bidang matematika, dan menulis baris kode pertamanya pada usia 14 tahun. Sepuluh tahun kemudian, ia membantu mengembangkan GO-JEK dan menciptakan momentum setelah mendobrak stereotype di industry teknologi yang kurang akan figur perempuan.
Akbar Brojosaputro – Conclave
Sebagai wirausahawan muda, Akbar Brojosaputro telah memiliki pengalaman memulai dan mengembangkan bisnis yang cukup banyak berkat kegigihannya. Akbar merupakan salah satu pendiri Conclave, salah satu coworking space pertama di Jakarta, yang memfasilitasi komunitas wirausahawan, para penggiat startup dan UKM untuk mencapai tujuan mereka.

HP for Business

Security. Reliability. Performance.

Join our HP for Business community today to receive exclusive tips, invitations to local networking sessions and online skills training materials to equip and empower you for the day ahead.